*TSM7GpAiGfz5GUYpTSMoGSO5Td==*

Angka Stunting di Desa Senggigi Tahun 2024 Turun Jadi 9,7 Persen

Kades Senggigi, Mastur saat membuka acara Rapat Koordinasi terkait Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) bersama Puskesmas Meninting di kantor desa Senggigi, Selasa (30/07/2024).



LOMBOK BARAT - Angka stunting dikawasan wisata Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) saat ini terus mengalami penurunan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Senggigi, Mastur saat membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) bersama Puskesmas Meninting di kantor desa Senggigi, Selasa (30/07/2024).

Mastur menyebutkan, jika di tahun 2021 lalu angka stunting di desa Senggigi berada diangka 23 persen, tahun 2022 turun menjadi 16 persen. Kemudian di tahun 2023 lalu posisinya di angka 12,7 persen.

"Kini di tahun 2024, angka stunting di desa Senggigi ini sudah turun menjadi 9,7 persen. Nah, ini merupakan keberhasilan kita semua, bukan hanya Pemerintah Desa Senggigi saja tapi keberhasilan seluruh warga masyarakat desa Senggigi. Ini yang membuat apa yang menjadi target-target kita bersama bisa tercapai," imbuhnya.

Mastur optimis, angka stunting dikawasan wisata Senggigi kedepannya akan terus bisa ditekan, dengan menggalakkan berbagai upaya. Salah satunya posyandu remaja hingga para perempuan yang baru menikah. Serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu ibu hamil dan balita.

"Saya harapkan kedepannya, apa yang menjadi program-program unggulan kita terus dilaksanakan, walaupun banyak halangan dan rintangan, namun saya yakin bahwa para kader-kader, Kadus dan BPD terus bergerak. Kekompakan terus dijaga," katanya.

Kades Senggigi juga berharap dengan adanya koordinasi terkait P4K ini, bisa menjadi upaya untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan, baik di tenaga kesehatan (Nakes) dari puskesmas maupun tenaga kesehatan dari masyarakat.

"Apa yang menjadi kekurangan kita, tentu akan menjadi bahan evaluasi, untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kesehatan warga masyarakat kita," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Meninting H. Rusman mengatakan bahwa pentingnya program P4K dalam mewujudkan kesehatan ibu dan bayi yang optimal. Ia mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja sama dan bersinergi dalam melaksanakan program ini.

"Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan program penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Mari kita bersama-sama mendukung program P4K untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas," pungkasnya. (SN).

Komentar0




Type above and press Enter to search.